nusa research

Minggu, 26 Oktober 2014

MATERI FISIKA kelas XII INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Induksi Elektromagnetik
Sebelum mempelajari induksi elektromagnetik kita harus mengetahui dahulu fluks magnet yaitu besarnya induksi magnet (medan magnet) yang menembus suatu daerah.
Fluks magnet dapat dihitung dengan rumus :









Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa dihasilkannya GGL Induksi jika terjadi perubahan fluks magnet dalam suatu daerah yang dibatasi oleh suatu kawat penghantar.
Besarnya GGl Induksi dapat dihitung dengan rumus :











Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan yang dikemukakan oleh Lent yaitu arah arus induksi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan medan magnet yang yang arahnya melawan perubahan yang yang menimbulkannya.


Induksi diri
Jika kumparan seperti pada gambar dibawah dihubungkan dengan sumber listrik (V) dan saklar terputus, maka tidak akan ada arus listrik yang mengalir dalam kumparan, tetapi ketika saklar dihubungkan, secara spontan dalam kumparan akan mengalir arus listrik dan ini sama artinya dengan timbulnya medan magnet didalam kumparan tersebut. Dengan demikian terjadi juga perubahan fluks magnet dalam kumparan tersebut sehingga antara ujung-ujung kumparan dihasilkan GGL induksi (E). GGL induksi yang dihasilkan dengan cara seperti ini dinamakan GGL Induksi diri, yang besarnya dapat dirumuskan sbb :


Induktansi Induktor
Besar Induktansi sebuah induktor dapat dihitung dengan rumus :



Keterangan :
L = Induktansi induktor .................. (Henry)
N = Jumlah lilitan ........................... ( - )
A = Luas penampang kumparan .... (m2)
l = Panjang kumparan ................... (m)

Energi Potensial Pada Kumparan
Besarnya energi yang tersimpan pada sebuah kumparan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sbb:

W = Besarnya energi atau usaha .............. (Joule)
L = Induktansi Induktor .......................... (Henry)
I = Kuat Arus Listrik ............................. (ampere)

MATERI FISIKA kelas XII LISTRIK STATIS

LISTRIK STATIS 
Dalam pembahasan tentang LISTRIK STATIS ini akan dibahas tentang :
1. Inter aksi antara dua muatan listrik
2. Medan Listrik
3. Energi potensian dan Potensial Listrik
1. Inter aksi antara dua muatan listrik atau lebih
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik, jika benda itu menerima tambahan elektron, atau kehilangan salah satu atau lebih elektronnya.



Benda yg kehilangan salah satu atau lebih elektronnya disebut bermuatan positif, sedangkan benda yang menerima satu atau beberapa elektron disebut bermuatan listrik negatif.
Jika antara dua muatan listrik bertemu atau berdekatan, maka akan terjadi gaya listrik atau gaya Coulomb (sesuai dengan nama orang yang menjelaskan tentang gaya listrik ini) dan disebut HUKUM COULOMB .
Beasar gaya listrik ini :
_ sebanding dengan besar kedua muatan yang tarik menarik
_ berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut
_ dinyatakan dengan rumus :



Keterangan :
F : Besar gaya listrik statis........ (Newton)
Q : Besar muatan listrik............ (Coulomb)
r : Jarak dari kedua muatan listrik. (meter)
k : Konstanta elektrostatis (9x109 Nm2C-2)

OK sekarang mari kita lihat Soal latihannya, tapi klik dulu tombol nya ya... !!!
2. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah disekitar benda yang bermuatan listrik dan masih dapat dipengaruhi oleh gaya listrik
Besarnya medan listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan listrik dapat dihitung dengan rumus :
atau



Medan Listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan dapat dihitung dengan rumus :

E = E1 + E2 + E3 + ....



Nah sekarang mari kita lihat Soal latihannya, tapi klik dulu tombol nya ya... !!!


3. Energi Potensila Listrik Energi petensial listrik adalah sama dengan usaha yang harus dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan uji ke titik jauh tak terhingga
Besarnya energi potensial Listrik dapat dirumuskan secara sederhana sbb :



4. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah merupakan hasil perbandingan antara Energi potensial listrik dengan besar muatan listrik.
Atau boleh juga diartikan sebagai besarnya usaha setiap satuan muatan.
Potensial listrik dapat dirumuskan sbb :




atau


MATERI FISIKA kelas XII GELOMBANG BUNYI

GELOMBANG BUNYI
Pengertian
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu getaran. Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang merambat lurus kegala arah dari sumber tersebut.
Berdasarkan frekwensinya bunyi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Bunyi Ultrasonik mempunyai frekwensi lebih dari 20000 Hz
2. Bunyi audiosonik frekwensinya antara 20 Hz sd 20000 Hz
3. Bunyi imfrasonik frekwensinya dibawah 20 Hz
Dari ketiga kelompok bunyi diatas hanya bunyi audiosonik yang dapat didengar oleh manusia.



Cepat rambat bunyi pada dawai (senar)
Lihat animasi dawai ujung bebas silahkan Klik Disini
Lihat animasi dawai ujung terikat silahkan Klik Disini

Menurut percobaan mersene diperoleh bahwa cepat rambat bunyi yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) dapat dirumuskan sbb :


Frekwensi nada yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) dan pipa organa
Didalam pembahasan gelombang sudah diketahui bahwa hubungan antara cepat rambat gelombang (V) dengan panjang gelombang (λ) dinyatakan dengan rumus :

V = f . λ

Maka frekwensi yang dihasilkan oleh sebuah senar(dawai) dan pipa organa dapat dirumuskan sbb :



Keterangan :
V = Cepat rambat gelombang .................. (m/s)
F = Tegangan tali dawai .......................... (N)
f = Frekwensi nada (bunyi) .................... (Hz)
λ = Panjang gelombang ........................... (meter)
m = Massa dawai ..................................... (Kg)
l = Panjang tali dawai ............................... (meter)

Catatan :
1. Nada-nada yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) :
Nada dasar jika ............................. l = (½) λ
Nada atas pertama jika ................. l = λ
Nada atas kedua jika ................... l = (3/2)λ dst

2. Nada dasar yang dihasilkan oleh pipa organa :

a. Pipa Organa Terbuka :
Nada dasar jika ............................. l = (½) λ
Nada atas pertama jika ................. l = λ
Nada atas kedua jika .................. l = (3/2)λ dst

b. Pipa organa tertutup :
Nada dasar jika ............................. l = (1/4) λ
Nada atas pertama jika ................. l = (3/4) λ
Nada atas kedua jika ................... l = (5/4) λ dst

Contoh 2 :
Sebuah dawai yang panjangnya 1 meter dan massanya 4 gram pada salah satu ujungnya diberi beban 16 kg. Berapakah frekwensi nada dasar yang dihasilkan pada saat sawai dipetik ?


Intensitas dan Taraf Intensitas bunyi
1. Intensitas bunyi adalah besarnya energi bunyi setiap satuan luas setiap detik
Secara Matematika Intensitas bunyi dirumuskan :
Keterangan :
I = Intensitas bunyi .................. (watt.m-2)
W = Energi bunyi ....................... (Joule)
P = Daya .................................. (watt)
A = Luas ................................... (m2)
A = 4 π r2 (r = jarak ke sumber bunyi)
t = waktu ................................ (sekon)


2. Taraf Intensitas bunyi adalah merupakan hasil perbandingan antara logaritma Intensitas bunyi dengan Intensitas bunyi ambang.
Secara mataematika Taraf ntensitas bunyi dapat dirumuskan :

Keterangan :
TI = Taraf Intensitas bunyi ................. (dB)
I = Intensitas bunyi ........................... (watt.m-2)
Io = Intensitas bunyi ambang ( Io = 1x10-12 watt.m-2)




Contoh 3 : 
Taraf Intensitas bunyi dari sebuah sumber di titik P adalah 80 dB, jika ada 6 sumber bunyi identik dengan bunyi di atas dan dibunyikan secara bersamaan, Hitunglah besar Taraf Intensitasnya di titik P !
Diketahui :
TI = 80 dB
n = 6
TI’ = ............. ?
TI’ = TI + 10. log n
TI’ = 80 + 10. log 6
TI’ = 80 + 10 . 0,78
TI’ = 80 + 7,8
TI’ = 87,8 dB


Efek Dopller
Efek Doppler adlah peristiwa naiknya atau turunnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat ketika sumber atau pengamat mendekati atau menjauhi.
Besarnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat dirumuskan sbb:

Keterngan : fp = frekwensi bunyi yang terdengar pengamat ....... (Hz)
fs = frekwensi bunyi sumber .................................... (Hz)
Vp= kecepatan pengamat ......................................... (m.s-1)
Vs= kecepatan sumber bunyi .................................... (m.s-1)
V = kecepatan bunyi ................................................. (m.s-1)

Catatan :
Vp : positif jika pengamat mendekati sumber bunyi
Vp : negatif jika pengamat menjauhi sumber bunyi
Vs : positif jika sumber bunyi menjauhi pengamat
Vs : negatif jika sumber bunyi mendekati pengamat

Contoh :
Seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan 54 km/jam diikuti oleh sebuah ambulan yang melaju dengan kecepatan 108 km/jam sambil membunyikan sirene dengan frekwensi 1200 Hz. Kecepatan bunyi diudara 330 m/s. Berapakah frekwensi bunyi sirene yang terdengar oleh pengendara motor tersebut ?
Diketahui :
Vp = 54 km/jam = 15 m/s
Vs = 108 km/jam = 30 m/s
fs = 1200 Hz
V = 330 m/s
fp = ................. ?

second blog

thats,. my second BLOG...!!

#fighting post dims